Legenda Batu Banama di Bukit Tangkiling
Bukit tangkiling terletak di kota Palangka Raya, Kalimantan
Tengah. jarak tempuhnya dari kawasan kota Palangka Raya kurang lebih 34 Km
dengan waktu tempuh sekitar 30 menit. Tempat ini biasanya ramai dihari-hari
libur karena banyak orang yang berekreasi ke tempat ini, di Bukit Tangkiling
terdapat sebuah batu yang berbentuk seperti perahu, konon ceritanya pada
dahulu kala batu ini adalah sebuah perahu yang berubah menjadi batu (basaluh)
oleh yang Maha kuasa karena terjadinya sebuah pali (pantangan) ceritanya
hampir mirip dengan legenda sangkuring :- ) <strong>begini ceritanya</strong>,
pada masa lampau pulau borneo merupakan bagian dari lautan dan masa
lalu daratannya hanya sedikit yaitu daerah tengah dan daerah timur pulau
borneo sekarang=saat itu bukit tangkiling termasuk wilayah daratan sehingga
disitu menjadi sebuah kampung, dikampung itu hiduplah seorang seorang ibu dan
anak laki-lakinya suaminya udah meninggal. Ibu ini dikenal dengan bawi kuwu
(seorang wanita yang cantik dan awet muda), disuatu hari si ibu sedang
memasak nasi goreng yang digoreng tanpa minyak (bari sanga) saat si ibu
sedang memasak ternyata si anak ini terus mendesak ibunya supaya cepat
dihidangkan karena si anak merasa lapar, si ibu mencoba bersabar tetapi si
anak malah semakin merengek-rengek tidak karuan maka habislah kesabaran si
ibu ini, tanpa sengaja ia pun mengayunkan solet (suruk : alat buat
menggoreng) ke bagian kepala anaknya, sasaat setelah dia tersadar ternyata di
kepala anaknya telah mengalir darah segar sehingga si anak ini menjadi panik
dan marah. Dalam sekejap si anak berlari keluar dari rumah dia merasa ibunya
tidak lagi menyayangi dirinya, ibunya berusaha mengejar tetapi si anak
sehingga berlari ke sebuah dermaga. Di dermaga itu terdapat sebuah kapal yang
sedang singgah, kapal ini berasal dari negeri cina sedang singgah untuk menjual
keramik di kampung itu dan si anak bersembunyi di bagian bawah kapal itu.
Ibunya berusaha mencari keseluruh penjuru kampung tetapi tidak dapat
menemukan anak ini. Dia menyesali dirinya karena telah memukul kepala
anaknya, diapun merenungi perbuatannya itu. Lalu tak lama setelah bongkar
muat di dermaga diselesaikan maka kapal cina itu akhirnya melepas sauh dan
kembali berlayar ke negeri cina. Singkat cerita si anak yang tadi bersembunyi
di kapal itu ditemukan oleh kapten kapal dan ditanyai kenapa ia ada dikapal
itu, iapun menjawab dengan jujur bahwa ibunya telah memukul kepalanya
sehingga ia menganggap ibunya sudah tidak sayang lagi pada dirinya, untuk
kembali tidak memungkinkan lagi maka oleh kapten kapal ia diijinkan ikut
berlayar setelah sembuh dia menjadi pelayan dikapal itu, karena
sifatnya yang baik akhirnya ia bekerja kepada saudagar yang memiliki kapal
itu, setelah sekian lama bekerja dengan saudagar dan si anak tumbuh menjadi
seorang pemuda yang tampan, sekian lama bekerja di negeri cina ia menjadi
kepercayaan sang saudagar bahkan karena saudagar tadi tidak memiliki
keturunan maka akhirnya ia diangkat menjadi anak dan diberi nama Kilin, tak
terasa tahun demi tahun berlalu dan saudagar dan istrinya telah wafat. Maka
Kilin berniat untuk berlayar lagi untuk berdagang, maka iapun menghubungi
kapten yang telah menyelamatkannya dahulu, dengan sukacita kapten ini
menyambut baik rencana Kilin maka merekapun mulai mempersiapkan pelayarannya.
Setelah tiba saat yang tepat merekapun berlayar dari negeri ke negeri, dari
pulau ke pulau dan dari laut ke laut serta mengarungi samudera hingga
sampailah mereka ke tempat kampung si Kilin tadi berasal. Saat mereka singgah
ke kampung ini terlihatlah oleh Kilin seorang wanita cantik yang membawa
barang2 untuk ditukarkan pada barang-barang yang dibawa kapal miliknya. Saat
itu pun ia jatuh cinta pada wanita itu dan dengan segera ia pun melamarnya,
wanita itu pun menerima lamaran ini namun ia mengakui bahwa ia bukan gadis
dan ia pernah menikah sebelumnya, bagi anak muda yang sedang jatuh cinta hal
ini bukanlah masalah maka ia tetap pada pendirian hatinya sehingga akhirnya
mereka pun menikah. Setelah menikah ia membawa wanita ini ke kapalnya, pada
saat itu kapal besar disebut dengan nama Banama oleh masyarakat Dayak dan
pemilknya disebut Bandar. Setelah berada di Banama kedua pasangan inipun
bermesraan dan Kilin merebahkan kepalanya di pangkuan wanita ini, sehingga si
wanita ini pun mengelus-ngelus kepalaKilin dengan lembut. Saat mengelus
kepala Kilin diapun melihat sebuah luka dikepalanya dan secara spontan
ditanyakannyalah ha ini kepada Kilin, Kilin pun lalu menceritakan masa
lalunya kepada wanita ini, saat itulah si wanita ini sangat terkejut dan
dengan wajah yang pucat dia berkata bahwa dirinya sendirilah ibunya yang
dimaksudkan Kilin itu, saat mendengar hal itu tentu saja Kilin menolak hal
ini mentah-mentah dan menuduh wanita itu bohong, dia mengatakan tidak mungkin
kalau wanita itu ibunya karena kalau ibunya pastilah sudah tua, ibunya
menjawab ia tidak menjadi tua karena ia telah memohon pada yang maha kuasa
agar diberikan umur yang panjang sehingga ia diberikan anugerah kecantikan
yang tidak memudar. Dengan cepat Kilin menertawakan hal ini sehingga ia
akhirnya mengucapkan sumpah bila hal yang dikatakan wanita itu benar, biarlah
di dikutuk oleh yang maha kuasa. Pada saat itu juga terjadilah malapetaka itu
sehingga guntur sahut menyahut terjadi dan hujan disertai badai disaat
matahari bersinar terang pun terjadi, akhirnya karena kutukan itu kapal
(banama) yang dimiliki Kilin berubah menjadi batu dan wanita yang ternyata
ibunya akhirnya terjebak dalam batu itu, sedangkan nasib para awak kapal dan
Kilin sendiri tidak diketahui dengan jelas mungkin mereka tewas dan tenggelam
ke laut. Konon ceritanya saat Kapal (Banama) itu berubah menjadi batu ibunya
yang terkurung di dalamnya masihlah hidup sehingga penduduk kampung yang
merasa prihatin terkadang dapat memberikan makanan dan minuman serta sirih
dan pinang melalui sebuah lubang yang ada dibatu itu, bahkan jika dimasukan
benang pada lubang batu itu keesokan harinya bisa menjadi kain karena ditenun
oleh wanita itu tadi. Kemudian hal yang mengerikan terjadi, ada seseorang
laki-laki yang sangat ingin melihat wajah wanita ini karena selain ia
memiliki umur yang panjang iapun tersohor memiliki wajah yang cantik,
laki-laki ini lalu menjulurkan makanan untuk diberikan kepada wanita didalam
batu tadi, saat tangan wanita itu terjulur untuk mengambilnya, laki-laki ini
memaksa untuk memegang tangan wanita ini dan berusaha untuk menariknya keluar,
tetapi wanita ini berusaha untuk menolak namun sangat malang tangan wanita
ini sudah terpegang erat oleh si laki-laki ini. Karena kesal dengan penolakan
wanita di dalam batu tadi dengan kejamnya laki-laki ini mengayunkan kapak dan
memotong tangan wanita tadi-sejak saat itu tidak pernah lagi terdengar suara
wanita itu atau apapun yang menandakan adanya kehidupan di dalam batu itu
terlihat. Menurut ceritanya peristiwa ini terjadi pada masa dinasti Tang,
maka lokasi peristiwa ini dinamai Tangkiling, sedangkan kilin menunjukan pada
orang yang mengalami peristiwa kutukan ini yaitu si Kilin – Akhirnya
penyebutannya berubah menjadi Tangkiling pada masa kini, selanjutnya pada
masa itu air laut mengalami penurunan sehingga terbentuknya daratan,
sedangkan kampung tempat tinggal Kilin dan Ibunya ternyata sekarang menjadi
sebuah bukit, inilah yang sekarang disebut dengan bukit tangkiling, sedangkan
batu yang menyerupai kapal dan disebut batu banama dapat kita lihat sampai
saat ini. Tapi sayang disayang bukit ini lama kelamaan bisa menjadi
tempat yang datar karena pertambangan batu yang semakin meningkat sesuai
dengan pembangunan yang makin menggeliat di kota Palangka Raya. Ini hanyalah
cerita legenda, entah benar atau tidak saya belum mendalaminya lebih lanjut
kalo ada cerita yang bisa menambah ataupun meluruskan cerita ini sehingga
menjadi cerita yang lebih baik akan saya terima dengan senang hati. Buat
nilai moral yang bisa diambil dari cerita ini yah individu aja deh
heheh. Sekian dulu dari saya Salam Hangat dari Bumi Dayak.
|
Assalamualaikum senang sekali saya bisa menulis dan berbagi kepada teman-teman disini. barangkali ada teman-teman yang sedang kesulitan masalah keuangan. Beberapa waktu yang lalu perusaan percetakan saya dirundung hutang yang cukup besar. Hal itu di akibatkan melonjaknya harga kertas dan tenaga upah yang harus saya bayar kepada para karyawan saya. Sementara itu beberapa tender yang nilainya cukup besar gagal saya menangkan. Akibatnya saya harus menjaminkan mobil saya saya untuk meminjam hutang dari bank. Namun hal itu belum cukup menutup devisit perusaan. Bahkan pada akhirnya rumah beserta isinya sempat saya jaminkan pula untuk menutup semua beban hutang yang sedang dilanda perusaan. Masalah yang begitu berat bukan mendapat support dari istri justru malah membuat saya bersedih bahkan sikapnya sesekali menunjukan rasa kecewa. Hal itu di sebabkan semua perhiasan yang sempat saya hadiahkan padanya turut saya gadikan. Disaat itulah saya sempat membaca beberapa situs yang bercerita tentang solusi pesugihan putih tanpa tumbal dan akhirnya saya bertemu dengan Kyai Sukmo Joyo. Kata pak Kyai pesugihan yang cocok untuk saya adalah pesugihan penarikan uang gaib 5milyar dengan tumbal hewan. Tanpa pikir panjang semua petunjuk pak.kyai saya ikuti dan hanya 1 hari. Alhamdulilah akhirnya 5M yang saya minta benar benar ada di tangan saya. Perlahan hutang-hutang saya mulai saya lunasi. Perhiasan istri saya yang sempat saya gadaikan kini saya ganti dengan yang lebih bagus dan lebih mahal harganya. Dan yang paling penting bisnis keluarga yang saya warisi tidak jadi koleps. Jika ingin seperti saya. Saya menyarankan untuk menghubungi kyai sukmo joyo di 0823.9998.5954 situsnya www.sukmo-joyo.blogspot.co.id agar di berikan arahan
BalasHapus